Cadangan Tambang, Muhammadiyah, PBNU - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan bahwa areal tambang bekas perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) yang akan dikelola oleh Muhammadiyah memiliki cadangan yang sangat besar. Namun, ia belum mengungkapkan lokasi pasti dari tambang tersebut.
Dikutip dari Tempo.co, sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengelola izin tambang batu bara yang sebelumnya dimiliki oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC). Dalam laporan tahunan induk usahanya, PT Bumi Resources Tbk, KPC tercatat memiliki cadangan batu bara sebesar 1,01 miliar ton per 31 Desember 2021.
PBNU Mengelola Tambang untuk Biaya Infrastruktur
Dilansir dari Tempo.co, PBNU menerima tawaran untuk mengelola tambang batu bara ini dengan tujuan untuk mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai program infrastruktur yang dijalankan oleh organisasi tersebut. Hal ini menjadi salah satu strategi untuk mendukung pembiayaan operasi NU yang lebih luas.
Keuntungan Usaha untuk Dakwah dan Sosial
Sementara itu, Muhammadiyah menegaskan bahwa keuntungan yang diperoleh dari usaha pertambangan ini akan digunakan untuk mendukung dakwah, amal usaha, dan kesejahteraan masyarakat secara umum. "Keuntungan usaha ini akan digunakan untuk kepentingan sosial yang lebih luas," ujar pihak Muhammadiyah.
Komentar
Posting Komentar