Unilever Indonesia Jual Bisnis Es Krim ke Magnum, Transaksi Capai Rp 7 Triliun

Unilever Indonesia, Bisnis Es Krim - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah resmi menjual bisnis es krim miliknya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia. Nilai transaksi ini tercatat mencapai Rp 7 triliun, belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN). Penjualan tersebut mencakup sejumlah aset tetap yang bernilai Rp 2,5 triliun, dengan nilai buku bersih sebesar Rp 1,9 triliun dan persediaan sebesar Rp 172 miliar.

Dikutip dari Tempo.co, Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Padwestiana Kristianti, menjelaskan bahwa perjanjian penjualan bisnis es krim tersebut ditandatangani pada Jumat, 22 November 2024. Proses penilaian bisnis dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy dan Rekan dengan estimasi nilai pasar sebesar Rp 6,5 triliun.

Transaksi Material yang Menguntungkan Unilever

“Nilai transaksi ini setara dengan 204 persen dari nilai ekuitas Perseroan per 30 September 2024, yang tercatat sebesar Rp 3,4 triliun. Dengan demikian, transaksi ini merupakan transaksi material,” ujar Kristianti dalam keterangan resmi yang dirilis pada Kamis, 28 November 2024.

Menurut Kristianti, meskipun pada saat penandatanganan, Magnum Ice Cream masih memiliki hubungan afiliasi dengan Unilever Indonesia, pada saat pelaksanaan dan penyelesaian transaksi, Magnum Ice Cream tidak lagi terhubung dengan Perseroan.

Strategi Pemisahan Bisnis Es Krim Global

Dikutip dari Tempo.co, Kristianti menambahkan bahwa penjualan bisnis es krim ini merupakan bagian dari strategi Grup Unilever untuk memisahkan bisnis es krim globalnya. Penjualan ini diharapkan dapat merealisasikan nilai investasi Unilever dalam bisnis es krim di Indonesia dan memberikan nilai tersebut kembali kepada para pemegang saham dalam jangka pendek.

Fokus pada Bisnis Inti dalam Jangka Panjang

Meski demikian, Kristianti menegaskan bahwa di masa depan, Unilever Indonesia akan lebih fokus pada bisnis inti perusahaan guna meningkatkan nilai para pemegang saham. Selain itu, Unilever Indonesia akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan dalam waktu dekat.

Komentar